Kamis, 14 Januari 2010

Filosofi Kematian

Tentang kematian
Ada yang menjadi Tanya!


Kami wujud semu
yang menanti Mu.
dengan romantisme ala Romeo dan Julia
di ujung jumpa
berbau tanah sebuah mistis
sebagai asal kami terjadi.

Ada yang menjadi Tanya!
dari kata yang enggan tersapa?
(Kematian)
ketika malam akhirnya tiba
menjadi batas tapal kehidupan kita.

Adalah filosofi kematian
menjadi tempat kata dermaga,
menjadi mimpi
yang bisu abadi.

Adalah Filosofi kematian
yang kita sadari.
hingga mati tak lagi menyedih perih
dan terbiasa.

Adalah Kematian menjadikan
Alasan paling tak biasa
Manusia bertuhan dan beragama.


Jogjakarta, 26 Desember 2009

Hujan, Jakarta 1996.



Aku berkaca pada hujan hari ini
Yang membasahkan guratan-guratan wajah.


Dengan secangkir teh hangat aku berteman
Kepada langit aku berbagi
Menatap, menunggu pelangi
Dan kepada cerita kembali terukir
Di masa kecil di bawah kaki rintik hujan.

Selalu ada cerita kala hujan turun
Dahulu, bersama payung: aku bercerita
Sebagai saksi seribu rupiah ku dapat
Dan nenek tak henti berteriak
Karena aku basah kuyub kehujanan.

Kini hujan datang lagi!
:Dengan aroma yang sama
Aku merasa di beranda
Depan rumah nenek
Yang selalu menitip rindu.

Jogjakarta, 19 November 2009