Kamis, 14 Januari 2010

Hujan, Jakarta 1996.



Aku berkaca pada hujan hari ini
Yang membasahkan guratan-guratan wajah.


Dengan secangkir teh hangat aku berteman
Kepada langit aku berbagi
Menatap, menunggu pelangi
Dan kepada cerita kembali terukir
Di masa kecil di bawah kaki rintik hujan.

Selalu ada cerita kala hujan turun
Dahulu, bersama payung: aku bercerita
Sebagai saksi seribu rupiah ku dapat
Dan nenek tak henti berteriak
Karena aku basah kuyub kehujanan.

Kini hujan datang lagi!
:Dengan aroma yang sama
Aku merasa di beranda
Depan rumah nenek
Yang selalu menitip rindu.

Jogjakarta, 19 November 2009

Tidak ada komentar: