Kamis, 17 September 2009

Dera-dera murka

Dengan terbata-batah
Aku merangkai cerita
Yang kita tulis dengan lara dahaga
Dari sebuah ungkapan : ringan, senang, dan ada sedikit luka.

Belum ada kata yang terucap
Dari bibir kita yang tak cakap
Nafas, tersendat-sendat
Yang kurasa mampat karena murka.

Bila esok tiba
Kemudian ada sisa waktu
Kembalilah dengan senyuman
Dan kemudian berjabat kita di pangkuan: Tuhan!

Lalu, jelang waktu iba menghampiri
Apakah masih ada kita pulang?
Kembali kerumah dengan hangat
Peluk mesra Ayah dan Bunda.


Jakarta, 17 September 2009

Tidak ada komentar: